Monday, September 12, 2016
Thursday, November 12, 2015
Pujawai Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung
4:42 PM
BALI NEWS
No comments
Pujawai Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung
*** Pujawali Nyejer 5 Hari
Setiap enam bulan sekali bertepatan dengan rahinan Buda Cemeng / Wage Klawu, di Pura Penataran Ped, Desa Ped, Nusa Penida dilaksanakan Upacara piodalan. Dan warga Hindu dari seluruh Balipun datang berduyun-guyun memanjatkan doa di Pura ini.
Dituturkan, walaupun nyejer selama lima hari, namun pamedek
sudah datang jelang pucak karya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi macet
saat melaksanakan persembahyangan di pura yang sangat disakralkan masyarakat
Bali ini.
Tips Tangkil
Bagi yang sudah terbiasa (khusus Bagi warga Hindu di Bali
Daratan) tangkil / bersembahyang ke Pura Dalem Ped tentu tidak mengalami
kesulitan. Namun tidak ada salahnya, penulis mencoba memberikan tips
bertirtayatra ke Pura ini.
Bagi pemedek yang akan tangkil pada karya piodalan, bisa
melalui tiga lokasi. Lokasi pertama ada di Sanur dengan naik Boat dengan jarak
tempuh sekitar 30 menit, dengan membayar Rp 65 ribu sekali menyeberang. Dari sanur
ini kondisi ombak lumayan besar. Namun, ada jarak yang paling dekat melalui
pelabuhan Kusamba, Klungkung. Di Kusamba ada empat pelabuhan Yakni Pelabuhan
Pesinggahan, Pelabuan Tribuana, Pelabuhan Kampung Kusamba dan Pelabuhan Banjar
Bias. Tariff dari Kusamba rata-rata Rp 55 ribu sekali perjalanan dengan jarak
tempuk hanya 15 menit saja. Dan bisa menyeberang dari pukul 7 pagi dan bisa
kembali lagi kedaratan lagi paling lambat pukul 15.30 wita. Dan satu lagi
tempat penyebrangan melalui pelabuhan Padang Bai, Karangasem dengan menggunakan
Boat dan Kapal Roro yang hanya melayani satu kali penyeberangan pada siang hari
saja.
Dan bagi pemedek yang langsung balik, bisa melalui pelabuhan
tempat mendarat (ada 7 pelabuhan di Nusa Penida) dengan memesan tiket terlebih
dahulu untuk kenyamanan dengan tariff sama seperti sebelumnya.
Jikapun mekemit, pamedek bisa berada diwantilan pura,
ataupun bisa mencari penginapan disekitar pura dengan tariff Rp 75 sampai Rp
500 ribu permalam.
Biasanya pemedek yang makemit akan melanjutkan
persembahyangan ke pura lainnya di Nusa Penida seperti Pura Goa Giri Putri dan
Pura Pucak Mundi. Jika sembahyang berkelompok pemedek juga bisa menyewa mobil
langsung sopirnya yang mengantarkan langsung ke pura yang dituju. Selain itu
juga bisa menyewa sepeda motor yang banyak disediakan di dekat pelabuhan atau
rumah-rumah warga sekitar.
Dan terakhir, untuk makanan juga disekitar pura banyak
warung dan rumah makan yang menyediakan makanan khas Nusa Penida ataupun
makanan Indonesia lainnya, dengan harga cukup terjangkau.
Khas Benang Tridatu
Yang menarik dan mungkin menjadi kebiasaan umat yang
bersembahyang pada saat sembahyang ke pura Dalem Ped, utamanya pada urutan ketiga
di Pura Ratu Gede, adalah nunas benang tridatu. Dan benang diberikan secara
gratis kepada pemedek dan juga bisa nunas untuk semeton dirumah. Benang-benang
sebelum diberikan kepada pemedek ini biasanya dipasupati terlebih dahulu.
Selain benang tridatu satu lagi yang menjadi kebiasaan adalah
nunas tirta. Pamedek yang tangkilpun tidak perlu repot membawa jirigen, karena
di warung-warung depan pura hampir semua menjualnya khusus disediakan untuk
pemedek. Saat nunas tirta, jirigen-jirigen dengan ukuran terkecil isi dua liter
ini, biasanya dililiti kain warna poleng khas warna rwa bhineda di pura dalem
ped.
Urutan Sembahyang
Di Pura Penataran Ped ini ada empat pura utama yang menjadi
tuntunan untuk melaksanakan persembayangan. Mulai dari Pura Segara, kemudian
lanjut ke Pura Taman, yang ketiga ke Pura Ratu Gede dan terakhir di Pura
Penataran. Wargapun mempercayai persembahyangan harus diikuti sesuai alurnya
dan banyak yang sudah mengalami salah urutan menimbulkan masalah.
Untuk waktu, empat kali persembahyangan ini bisa
menghabiskan waktu antara satu hingga dua jam, tergantung ramainya pemedek. Dan
jika pucak karya biasanya sampai tiga jam lamanya menunggu antrean. Dan selama
menunggu antrean banten ataupun canang haturan pemedek bisa ditempatkan di
tempat canang dan banten yang sudah disediakan prajuru pura.
Tuesday, November 3, 2015
Honorer K2 Batal Jadi CPNS
11:30 PM
BALI NEWS
1 comment
Menpan RB Yuddy Chrisnandi |
Balipenida – Jakarta. Kasihan benar nasib
440 ribu honorer K2. Tinggal beberapa bulan diangkat secara bertahap menjadi
calon pegawai negeri sipil (CPNS), tapi mendadak dibatalkan.
Alasan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy
Chrisnandi membatalkan tahun 2016 mengangkat CPNS, gara-gara dana pengangkatan
CPNS tidak dianggarakan di APBN 2016. "Pengangkatan Honorer K2 menjadi
CPNS masih moratorium. DPR tidak menyetujui anggaran di APBN 2016," ujar
Yuddy saat ditemui di KemenPAN RB, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Menteri Yuddy mengakui lobi anggaran di DPR sangat susah
untuk honorer K2. Dia sudah berupaya supaya tahun depan tahap pertama sudah
jalan. "Jangankan Rp 6 triliun untuk gaji CPNS tahap pertama yang diangkat
dari honorer K2, untuk anggaran verifikasi saja Rp 16 miliar susahnya minta ampun,"
ungkap Yuddy.
Dengan sendirinya kata Yuddy, pengangkatan Honorer K2
secara bertahap tak akan tuntas hingga 2019. Padahal kata menteri
dari Partai Hanura ini, 439.965 Honorer K2 telah diputuskan akan diangkat
bertahap hingga 2019. Keputusan itu disaksikan Komisi II DPR RI pada 15
September lalu saat menemui ribuan pengunjuk rasa di gedung DPR RI. (sumber:jawapos.com).
Tuesday, September 1, 2015
Kisah Miris Gadis 10 tahun Penderita Cerebral Palsy
3:22 PM
BALI NEWS
No comments
“Anak saya terpaksa harus saya tinggal kerja dan tinggal sendiri
di kamar sejak tiga tahun ini ibunya sudah pergi kerumah orang tuanya,” kata Macelinus Herman, orang tua Maria Veronica, Gadis 10 tahun di sebuah rumah
kontrakan sederhana di Banjar Pekandelan, Semarapura, Klungkung, Selasa (1/9/2015).
Bahkan, di hari Cerebral Palsy, 1 September ini, Maria juga
tetap ditinggal sendiri.
Menurut penuturannya, pagi-pagi sebelum berangkat kerja, dia
harus bangun pukul. 04.00 pagi, untuk memasak bubur un
Dan jam delapan pagi anaknya harus ditinggal pergi bekerja
sebagai sales rokok keliling di Klungkung. “Saya lap dulu ganti pakaiannya,
lalu hidupkan televisi sebagai temannya saat dirumah sendiri,” ujarnya.
Dan pada siang hari dia harus kembali pulang usai mengirim
rokok dilanganannya, untuk memberikan makan.
Bahkan ketika sakitpun anaknya terpaksa ditinggalnya, karena
harus bekerja namun sesekali dia harus pulang untuk menjenguknya. Utamanya,
pada saat cuaca dingin seperti sekarang ini anaknya kerap mengalami sakit dan
hanya diberikan obat yang dibeli dari warung. Dia juga mengaku sudah mendapat
kelonggaran dari pimpinannya tempat dia bekerja.
Macelinus Herman mengaku sejak tiga tahun belakangan ini
kondisi anaknya terus menurun. Dimana, sebelumnya sempat bisa duduk namun kini
tidak lagi karena kurang perawatan. “Dulu istri saya yang merawat dengan
telaten, hingga ada yang memberikan kursi roda bahkan bisa duduk tegak di kursi
roda, kini tidak lagi,” katanya.
Kata dia, Istrinya sudah pergi tiga tahun lalu kerumah orang
tuanya di Denpasar, karena ada sedikit masalah keluarga dan juga karena kondisi
ekonomi. istrinya juga mengajak anak keduanya yang saat ini sudah duduk di
bangku sekolah TK. “Saya masih berharap kami bisa kumpul kembali, karena tidak
pernah ada perceraian, ini demi anak-anak apalagi Si Maria kondisinya sakit dan
setiap lihat foto ibunya di tembok selalu tersenyum dan kadang juga menangis,”
harapnya.
Sementara Dokter Nisa Setiati, seorang dokter umum dari
Padang Bai, Karangasem juga kerap mendatangi kediaman Maria. Bahkan kadang
tidak ada ayaknya karena sedang bekerja. “kasian anak ini, mudah-mudahan nanti
ada uluran tangan dari masyarakat, orang tuanya juga tidak pernah mengeluh dengan
kondisi anaknya ini,” katanya.
Tidak saja mengecek kesehatannya, Dokter Nisa juga membantu
memotong kuku anak ini karena sudah panjang.
Menurutnya, penyakit cerebral palsy adalah penyakit yang
meyerang otak besar, sehingga menimbulkan kelumpuhan pada tangan dan kaki pada
pasien. Hingga kini tidak tahu penyebabnya, tapi pengobatan bisa dengan cara
fisioterapy dan pemberian obat untuk menguatkan ototnya, namun tidak bisa
sembuh total. Anak-anak seperti ini biasanya punya waktu hidup yang lebih lama,
karena walaupun mereka tidak bisa
bergerak karena kelumpuhan ini, mereka bisa merasakan semua, selain dari
motorik otot itu semua normal.