suksma sampun ngerauhin

Monday, September 12, 2016

EXSOTIC BUKIT ASAH - KARANGASEM - BALI

Thursday, November 12, 2015

Pujawai Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung

Pujawai Pura Penataran Ped, Nusa Penida, Klungkung
*** Pujawali Nyejer 5 Hari


Setiap enam bulan sekali bertepatan dengan rahinan Buda Cemeng / Wage Klawu, di Pura Penataran Ped, Desa Ped, Nusa Penida dilaksanakan Upacara piodalan. Dan warga Hindu dari seluruh Balipun datang berduyun-guyun memanjatkan doa di Pura ini.


“Krama Hindu sudah datang sejak tanggal 1 November 2015 dan kami disini menyanggre dengan 26 Banjar Utusan dari Desa-desa bagian barat Nusa Penida,” kata prajuru Pura, Nyoman Maja. Dan pucak karya dilaksanakan Rabu (11/11/2015) dengan diawali pemelastian ke segara dan dilanjutkan pucak karya. 26 Krama Banjar utusan ini mempersiapkan segala upacara, untuk melaksanakan upacara pujawali. Pada 1 November dilaksanakan mapiuning yang dipuput oleh Jero Mangku Pamucuk.   “Pucak karya dipuput oleh Ida Pandita Rsi saking Gria Kutampi Nusa Penida, “ ujarnya. Selanjutnya dilaksanakan bakti penganyar sampai tanggal 16 penyineban.
Dituturkan, walaupun nyejer selama lima hari, namun pamedek sudah datang jelang pucak karya. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi macet saat melaksanakan persembahyangan di pura yang sangat disakralkan masyarakat Bali ini.

Tips Tangkil

Bagi yang sudah terbiasa (khusus Bagi warga Hindu di Bali Daratan) tangkil / bersembahyang ke Pura Dalem Ped tentu tidak mengalami kesulitan. Namun tidak ada salahnya, penulis mencoba memberikan tips bertirtayatra ke Pura ini.
Bagi pemedek yang akan tangkil pada karya piodalan, bisa melalui tiga lokasi. Lokasi pertama ada di Sanur dengan naik Boat dengan jarak tempuh sekitar 30 menit, dengan membayar Rp 65 ribu sekali menyeberang. Dari sanur ini kondisi ombak lumayan besar. Namun, ada jarak yang paling dekat melalui pelabuhan Kusamba, Klungkung. Di Kusamba ada empat pelabuhan Yakni Pelabuhan Pesinggahan, Pelabuan Tribuana, Pelabuhan Kampung Kusamba dan Pelabuhan Banjar Bias. Tariff dari Kusamba rata-rata Rp 55 ribu sekali perjalanan dengan jarak tempuk hanya 15 menit saja. Dan bisa menyeberang dari pukul 7 pagi dan bisa kembali lagi kedaratan lagi paling lambat pukul 15.30 wita. Dan satu lagi tempat penyebrangan melalui pelabuhan Padang Bai, Karangasem dengan menggunakan Boat dan Kapal Roro yang hanya melayani satu kali penyeberangan pada siang hari saja.
Dan bagi pemedek yang langsung balik, bisa melalui pelabuhan tempat mendarat (ada 7 pelabuhan di Nusa Penida) dengan memesan tiket terlebih dahulu untuk kenyamanan dengan tariff sama seperti sebelumnya.
Jikapun mekemit, pamedek bisa berada diwantilan pura, ataupun bisa mencari penginapan disekitar pura dengan tariff Rp 75 sampai Rp 500 ribu permalam.
Biasanya pemedek yang makemit akan melanjutkan persembahyangan ke pura lainnya di Nusa Penida seperti Pura Goa Giri Putri dan Pura Pucak Mundi. Jika sembahyang berkelompok pemedek juga bisa menyewa mobil langsung sopirnya yang mengantarkan langsung ke pura yang dituju. Selain itu juga bisa menyewa sepeda motor yang banyak disediakan di dekat pelabuhan atau rumah-rumah warga sekitar.
Dan terakhir, untuk makanan juga disekitar pura banyak warung dan rumah makan yang menyediakan makanan khas Nusa Penida ataupun makanan Indonesia lainnya, dengan harga cukup terjangkau.

Khas Benang Tridatu

Yang menarik dan mungkin menjadi kebiasaan umat yang bersembahyang pada saat sembahyang ke pura Dalem Ped, utamanya pada urutan ketiga di Pura Ratu Gede, adalah nunas benang tridatu. Dan benang diberikan secara gratis kepada pemedek dan juga bisa nunas untuk semeton dirumah. Benang-benang sebelum diberikan kepada pemedek ini biasanya dipasupati terlebih dahulu.
Selain benang tridatu satu lagi yang menjadi kebiasaan adalah nunas tirta. Pamedek yang tangkilpun tidak perlu repot membawa jirigen, karena di warung-warung depan pura hampir semua menjualnya khusus disediakan untuk pemedek. Saat nunas tirta, jirigen-jirigen dengan ukuran terkecil isi dua liter ini, biasanya dililiti kain warna poleng khas warna rwa bhineda di pura dalem ped.

Urutan Sembahyang

Di Pura Penataran Ped ini ada empat pura utama yang menjadi tuntunan untuk melaksanakan persembayangan. Mulai dari Pura Segara, kemudian lanjut ke Pura Taman, yang ketiga ke Pura Ratu Gede dan terakhir di Pura Penataran. Wargapun mempercayai persembahyangan harus diikuti sesuai alurnya dan banyak yang sudah mengalami salah urutan menimbulkan masalah.

Untuk waktu, empat kali persembahyangan ini bisa menghabiskan waktu antara satu hingga dua jam, tergantung ramainya pemedek. Dan jika pucak karya biasanya sampai tiga jam lamanya menunggu antrean. Dan selama menunggu antrean banten ataupun canang haturan pemedek bisa ditempatkan di tempat canang dan banten yang sudah disediakan prajuru pura. 

Tuesday, November 3, 2015

Honorer K2 Batal Jadi CPNS

Menpan RB Yuddy Chrisnandi
Balipenida – Jakarta. Kasihan benar nasib 440 ribu honorer K2. Tinggal beberapa bulan diangkat secara bertahap menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS), tapi mendadak dibatalkan.
Alasan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi membatalkan tahun 2016 mengangkat CPNS, gara-gara dana pengangkatan CPNS tidak dianggarakan di APBN 2016. "Pengangkatan Honorer K2 menjadi CPNS masih moratorium. DPR tidak menyetujui anggaran di APBN 2016," ujar Yuddy saat ditemui di KemenPAN RB, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Menteri Yuddy mengakui lobi anggaran di DPR sangat susah untuk honorer K2. Dia sudah berupaya supaya tahun depan tahap pertama sudah jalan. "Jangankan Rp 6 triliun untuk gaji CPNS tahap pertama yang diangkat dari honorer K2, untuk anggaran verifikasi saja Rp 16 miliar susahnya minta ampun," ungkap Yuddy.
Dengan sendirinya kata Yuddy, pengangkatan Honorer K2 secara bertahap tak akan tuntas hingga 2019. Padahal kata menteri dari Partai Hanura ini, 439.965 Honorer K2 telah diputuskan akan diangkat bertahap hingga 2019. Keputusan itu disaksikan Komisi II DPR RI pada 15 September lalu saat menemui ribuan pengunjuk rasa di gedung DPR RI. (sumber:jawapos.com). 

Tuesday, September 1, 2015

Kisah Miris Gadis 10 tahun Penderita Cerebral Palsy

“Anak saya terpaksa harus saya tinggal kerja dan tinggal sendiri di kamar sejak tiga tahun ini ibunya sudah pergi kerumah orang tuanya,” kata  Macelinus Herman, orang tua  Maria Veronica, Gadis 10 tahun di sebuah rumah kontrakan sederhana di Banjar Pekandelan, Semarapura, Klungkung, Selasa (1/9/2015).
Bahkan, di hari Cerebral Palsy, 1 September ini, Maria juga tetap ditinggal sendiri.
Menurut penuturannya, pagi-pagi sebelum berangkat kerja, dia harus bangun pukul. 04.00 pagi, untuk memasak bubur un

tuk anaknya, lanjut diberikan makan selama kurang lebih satu jam lamanya. Untuk lauknya terkadang jika ada uang untuk beli daging buburnya diisi daging dan jika tidak, terpaksa hanya diisi garam saja ditambah air hangat sebagai pendorongnya.
Dan jam delapan pagi anaknya harus ditinggal pergi bekerja sebagai sales rokok keliling di Klungkung. “Saya lap dulu ganti pakaiannya, lalu hidupkan televisi sebagai temannya saat dirumah sendiri,” ujarnya.
Dan pada siang hari dia harus kembali pulang usai mengirim rokok dilanganannya, untuk memberikan makan.
Bahkan ketika sakitpun anaknya terpaksa ditinggalnya, karena harus bekerja namun sesekali dia harus pulang untuk menjenguknya. Utamanya, pada saat cuaca dingin seperti sekarang ini anaknya kerap mengalami sakit dan hanya diberikan obat yang dibeli dari warung. Dia juga mengaku sudah mendapat kelonggaran dari pimpinannya tempat dia bekerja.
Macelinus Herman mengaku sejak tiga tahun belakangan ini kondisi anaknya terus menurun. Dimana, sebelumnya sempat bisa duduk namun kini tidak lagi karena kurang perawatan. “Dulu istri saya yang merawat dengan telaten, hingga ada yang memberikan kursi roda bahkan bisa duduk tegak di kursi roda, kini tidak lagi,” katanya.
Kata dia, Istrinya sudah pergi tiga tahun lalu kerumah orang tuanya di Denpasar, karena ada sedikit masalah keluarga dan juga karena kondisi ekonomi. istrinya juga mengajak anak keduanya yang saat ini sudah duduk di bangku sekolah TK. “Saya masih berharap kami bisa kumpul kembali, karena tidak pernah ada perceraian, ini demi anak-anak apalagi Si Maria kondisinya sakit dan setiap lihat foto ibunya di tembok selalu tersenyum dan kadang juga menangis,” harapnya.  
Sementara Dokter Nisa Setiati, seorang dokter umum dari Padang Bai, Karangasem juga kerap mendatangi kediaman Maria. Bahkan kadang tidak ada ayaknya karena sedang bekerja. “kasian anak ini, mudah-mudahan nanti ada uluran tangan dari masyarakat, orang tuanya juga tidak pernah mengeluh dengan kondisi anaknya ini,” katanya.
Tidak saja mengecek kesehatannya, Dokter Nisa juga membantu memotong kuku anak ini karena sudah panjang.

Menurutnya, penyakit cerebral palsy adalah penyakit yang meyerang otak besar, sehingga menimbulkan kelumpuhan pada tangan dan kaki pada pasien. Hingga kini tidak tahu penyebabnya, tapi pengobatan bisa dengan cara fisioterapy dan pemberian obat untuk menguatkan ototnya, namun tidak bisa sembuh total. Anak-anak seperti ini biasanya punya waktu hidup yang lebih lama,  karena walaupun mereka tidak bisa bergerak karena kelumpuhan ini, mereka bisa merasakan semua, selain dari motorik otot itu semua normal. 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons